Senin, 09 November 2009

Sleep Paralyze

Pengertiannya

Pernahkah Anda terbangun dari tidur Anda? kemudian Anda tidak dapat menggerakkan badan sama sekali, sesak napas, tercekik, melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal aneh seperti langkah kaki, suara orang, dsb? Banyak yang mengaitkan fenomena seperti ini dengan hal-hal yang berbau gaib atau supernatural.

Ketindihan adalah nama yang sering digunakan oleh para orang tua dahulu untuk menggambarkan fenomena ini, dimana dikatakan bahwa ada sesuatu yang menduduki, menindih atau menimpa dada kita sehingga kita sulit bernapas. Padahal, pada kenyataannya fenomena ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan gaib atau supernatural dan sebagainya. Ada penjelasan medis untuk fenomena ini.

Menurut medis, keadaan ketika orang terbangun dari tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut Sleep Paralysis alias tidur lumpuh atau ketindihan, karena tubuh sulit bergerak, seakan-akan lumpuh. Kebanyakan orang pernah mengalaminya, setidaknya sekali atau beberapa kali dalam hidupnya.

SleepParalysis bisa terjadi kepada siapa saja, lelaki maupun perempuan. Usia rata-rata orang yang mengalami gangguan tidur ini berkisar antara umur 14-17 tahun. Gangguan tidur ini bisa berlangsung dalam hitungan detik maupun menit. Yang mengherankan, ketika hal ini terjadi sering kali penderita mengalami halusinasi, seperti melihat sosok hantu atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Makanya banyak orang mengaitkan gangguan tidur ini dengan fenomena gaib.

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, Sleep Paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu:
• Tidur paling ringan (setengah sadar)
• Tidur ringan
• Tidur lebih dalam
• Tidur paling dalam, Dan
• Tidur REM (Rapid Eye Movement, tahap dimana terjadinya mimpi).

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat kita hendak tidur) ke tahap tidur yang paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah Sleep Paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, Sleep Paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi atau Anda memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Pencegahannya

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, Sleep Paralysis bisa juga merupakan pertanda Narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), Sleep Apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan Sleep Paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, Sleep Paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya Anda segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Mitos Seputar Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

 Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut The Devil Riding Your Back atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
 Di budaya China, disebut Gui Ya Shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
 Di budaya Meksiko, disebut Se Me Subio El Muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
 Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut Pee Umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
 Di budaya Islandia, disebut Mara, ini adalah kata kuno bahasa Island, artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
 Di budaya Turki, disebut Karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
 Di budaya Jepang, disebut Kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
 Di budaya Vietnam, disebut Ma De yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
 Di budaya Hungaria, disebut Lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural Boszorkany (penyihir). Kata Boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
 Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
 Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah Sleep Paralysis.

Further Reading

http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/21/1407118/misteri.di.balik.tindihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar