Jumat, 30 September 2011

Tutorial Matlab

 
Biar gambarnya bisa dibaca sama Matlab, taro gambarnya di direktori C:\Program Files\Matlab 7.1\work

1.      IMFINFO



2.      IMREAD, IMWRITE, IMSHOW



  Kupu-Kupu.bmp & Kupu-Kupu.jpg

3.      IMAGESC, AXIS IMAGE, AXIS OFF
 
 Imagesc & Axis Image

 Imagesc & Axis Off

4.      RGB2GRAY, SUBPLOT (2,1,1), SUBPLOT (2,1,2)

 
READ MORE..

Sabtu, 24 September 2011

Electronic Commerce

E-Commerce? Istilah ini mungkin asing bagi orang awam, tapi bagi netizen apalagi praktisi IT jelas istilah ini makin akrab saja. Untuk memudahkan pemahaman anggap saja E-commerce sama dengan Bisnis Online Lewat Internet, yaitu jual beli barang dan jasa melalui medium elektronik, khususnya melalui internet. Salah satu contoh adalah penjualan produk secara online melalui internet seperti yang dilakukan Amazon dan eBay.

Definisi Electronic Commerce

Electronic commerce merupakan konsep dari pemasaran global yang di gambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran informasi melalui jaringan informasi internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).

Bila sebagian orang mengartikan istilah commerce (perdagangan) sebagai transaksi yang dilakukan antar perusahaan yang berekanan / berpartner. Sebab inilah yang membuat istilah E-commerce menjadi terkesan sempit dari sebagian orang tertentu. Kemudian munculah istilah e-Business, yang didefinisikan mengacu pada E-commerce yang lebih luas, yang tidak hanya sekedar proses menjual dan membeli tapi juga berarti melayani pelanggan, berkolaborasi dengan partner bisnis dan dalam lingkungan suatu organisasi.

Sebagai contoh, pada proses membeli buku di amazone.com, bukanlah murni E-commerce, sebab saat pesanan ini dilakukan via online, buku tersebut dikirim pada pemesan melalui perusahaan pengiriman barang seperti FedEx, akan tetapi membeli software di Grisoft merupakan E-commerce murni, karena pengiriman, pembayaran, dan perantara perdagangan semuanya dilakukan dalam sistem digital. Memang aktivitas bisnis selalu membutuhkan tempat, maka aplikasi E-commerce dibangun dengan infrastruktur teknologi yang ada seperti Web Server Hosting, Domain Name, Koneksi Internet, Web Progamming, Database MySQL, dan lain-lainnya.

Bila banyak orang diantara kita memandang E-commerce itu hanya sekedar situs Web belaka, padahal yang sesungguhnya lebih luas dari itu.

Sejarah E-commerce

 Kita Bagi tiga periode tentang sejarah Bisnis Online ini, yaitu: Era 1979 - 1989, di mana masa itu Internet belumlah semaju dan seluas sekarang. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet–ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS.

Baru Pada tahun 1979 Michael Aldrich mengembangkan pendahulu belanja online untuk memungkinkan proses transaksi online antara konsumen dan bisnis, atau antara satu bisnis dan lain, teknik yang dikenal kemudian sebagai E-commerce .

Sekarang Bisnis ONline sudah berkembang dengan pesatnya dengan beragam barang barang yang dijual. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di info grafik di bawah ini.


Sumber:
READ MORE..

Peluang Bisnis TIK

Saat ini, perkembangan bisnis TIK di Indonesia sudah berkembang pesat. Peran teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian utama penentu gerak peradaban umat manusia. Bidang ekonomi, perdagangan, pertahanan keamanan, bidang sosial, dan pendidikan pun tidak ada satupun yang tidak tersentuh oleh teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan teknologi informasi dan komunikasi, semua proses kerja dan konten akan ditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual dan personal. Akibatnya, kecepatan kinerja bisnis meningkat dengan cepat. Kecepatan proses meningkat sangat tajam di banyak aktivitas modern manusia.

Kondisi tersebut memberikan kesempatan yang luas bagi teknologi Informasi dan Komunikasi untuk berperan lebih luas. Ruang perkembangan yang sangat luas inilah yang memberikan kesempatan bagi seluruh warga negara, bahkan para Lulusan Jurusan Komputer ini untuk ikut berperan mengisinya.

Perkembangan TIK ini membawa pengaruh yang penting bagi perkembangan bisnis di Indonesia sehingga terdapat berbagai peluang bisnis TIK di Indonesia.

Adapun berbagai peluang bisnis yang dapat dilihat, yaitu E-commerce. Aktivitas E-commerce dunia berbasis web juga telah mencapai nilai yang tidak kalah besar. Sebagai gambaran lain tentang besarnya pasar dan aktivitas manusia yang telah terhubung dengan aktivitas e-commerce adalah statis jumlah pengguna internet di dunia dan gambaran kecepatan perkembangannya. E-commerce merupakan bagian dari e-business, dimana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini.

Yang kedua adalah bisnis aplikasi yang terdapat pada Facebook yaitu Easy Cash. Dimana cara kerja Easy Cash mirip paypal wishlist yaitu sistem pay per lead. Jadi Easy Cash akan membayar Anda apabila Anda berhasil mereferensikan program Easy Cash ini kepada orang lain. Komisi yang kita dapatkan adalah $1 saat join dan $0.01 per teman yang kita ajak bergabung. Minimum payout di Easy Cash adalah $5.Dimana pembayaran dilakukan tiap tanggal 1 & 16 setiap bulannya. Metode pembayaran yang digunakan adalah paypal.

Yang ketiga dapat dilihat juga bisnis jual pulsa murah semua operator dengan dukungan server yang selalu online 24 jam. Keuntungan yang Anda dapatkan adalah :
  • Pendaftaran GRATIS
  • Harga pulsa yang stabil dan selalu lebih murah dari harga pasaran.
  • Stock pulsa yang sangat banyak dan tidak pernah kosong.
  • Transaksi dan laporan (report) yang sangat cepat.
  • Transaksi penjualan setiap saat / 24 jam online.
  • Tidak ada target penjualan.
  • Keanggotaan yang berlaku selamanya.
  • Dapat merekrut downline dan bebas menentukan sendiri selisih harga (pasif income), dll.

Yang keempat adalah bisnis Warung Internet (Warnet). Kini, sudah terdapat banyak warnet dimana-mana dan ini menjadi usaha yang sangat berkembang dan sangat menguntungkan. Dengan adanya warnet, akan sangat berguna bagi masyarakat untuk berbagai keperluan, seperti misalnya browsing, chatting, game online, dll.

Yang kelima adalah bisnis Rental Komputer. Bisnis ini dapat dilakukan di sekitar lingkungan gedung sekolah atau kampus. Bisnis ini memudahkan pelajar atau mahasiswa yang tidak mempunyai komputer atau yang sedang tidak membawa laptopnya. Biasanya dalam bisnis ini juga terdapat jasa print dan ketik.

Yang keenam adalah bisnis Toko Komputer dan Aksesoris. Melihat begitu berkembangnya perkembangan teknologi komputer saat ini, banyak masyarakat yang berbondong-bondong ingin membeli model terbaru atau mengganti komputer atau aksesorisnya dengan model terbaru yang menjadi trend saat ini. Hal ini menjadi peluang bagi pengusaha yang ingin berbisnis Toko Komputer. Dan masih ada banyak lagi peluang bisnis TIK di Indonesia yang dapat dikembangkan dengan adanya perkembangan TIK sekarang ini.

Beberapa Artikel menarik mengenai perkembangan Bisnis TIK di Indonesia”

(I)
JAKARTA: Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia diprediksi akan terus mendapat pengawasan yang ketat dari pemerintah AS pasca terungkapnya bocoran WikiLeaks soal tender broadband wireless access (BWA) di Indonesia.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengungkapkan selain telekomunikasi, AS juga akan mengawasi dan menyoroti soal Internet, media sosial, penyiaran, dan software.

“Artinya, selain terorisme dan ekonomi, sektor teknologi informasi dan komunikasi juga jadi pantauan serius AS,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Menurut dia, hal tersebut terjadi karena banyaknya kepentingan Amerika Serikat terkait sektor tersebut, seperti software terkait dengan Microsoft, serta pembajakan film-film Hollywood.

Peran media sosial, lanjut Heru, juga dipantau dan dicoba dimanfaatkan untuk membangun citra AS di Indonesia.

BRTI mengungkapkan di negara mana pun sektor teknologi informasi dan komunikasi akan makin seksi untuk dipantau karena kemajuan negara ke depan akan berbasis TI.

Sektor telekomunikasi Indonesia ternyata mendapat perhatian cukup serius dari pemerintah AS. Baru-baru ini, situs pembocor kawat diplomatik kedutaan AS, Wikileaks merilis laporan Kedubes AS di Jakarta untuk Washington mengenai hasil tender broadband wireless access (BWA).

Dalam kawat diplomatiknya, kedubes AS menyampaikan pesan bahwa pejabat telekomunikasi di Indonesia telah mengumumkan dimulainya proses lelang frekuensi broadband wireless access (BWA) 2,3 GHz.

Regulasi mengenai investasi yang dirilis pada 2007 dan daftar negatif mengatur hanya perusahaan induk atau anak usaha yang mayoritas dimiliki oleh badan usaha Indonesia yang dapat ikut serta dalam proses tender ini.

 Selain itu, tender ini juga memiliki persyaratan lain, yaitu hanya dapat diikuti oleh pemain yang menggunakan jaringan telekomunikasi di Indonesia dan mengantongi lisensi untuk beroperasi di dalam negeri.

Wikileaks mengungkapkan pemerintah Indonesia berencana menunda lelang untuk frekuensi 3,3 GHz dan 3,5 GHz. Pemerintah belum menetapkan kapan lelang akan dilakukan pada masa mendatang.

 Pada awal tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan keputusan menteri yang meminta para operator pengguna dua frekuensi ini untuk pindah ke frekuensi lainnya.

Situs itu mencatat daftar negatif investasi dari luar negeri ini membuat perusahaan AS tidak dapat turut serta menjadi peserta lelang kecuali jika mereka bermitra dengan perusahaan lokal dan mendirikan anak usaha yang mayoritas dimiliki oleh badan usaha Indonesia.

 Yang menarik adalah pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan Indosat kemungkinan tidak dapat berpartisipasi dalam tender ini karena mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan asal Qatar.

 Kendati demikian, anak usaha Indosat –yang mayoritas sahamnya dipegang oleh badan usaha asal Indonesia- dapat turut serta dalam tender ini.(api)

(Sumber: http://www.bisnis.com/articles/as-terus-awasi-perkembangan-tik-indonesia)

(II)
JAKARTA: Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam upaya penciptaan broadband ekonomi di Indonesia, menyusul realisasi investasi di bidang itu pada tahun ini yang sudah tercatat sekitar Rp6,2 triliun.

Asdep Utilitas dan Telematika Kemenko Perekonomian Eddy Satrya mengatakan nilai investasi tersebut merupakan on going dari progres peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) beberapa waktu lalu.

Menurut dia, industri telematika merupakan satu sektor yang terus didorong pengembangannya dari 22 sektor yang difokuskan dalam MP3EI, dengan potensi investasinya yang sangat besar.

Dalam hal ini, pengembangan industri telematika dalam MP3EI didukung oleh draft Nasional Broadband Plan yang telah disusun oleh Kemenko Perekonomian, bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).

"Dari MP3EI itu perkembangan saat ini sudah ada investasi yang on going sebesar Rp6 triliun lebih, dan hingga 2014 setidaknya sudah tercatat rencana investasi hingga Rp30 triliun lebih," ujarnya, selepas acara Indonesia Broadband Economy Forum, Navigating ICT for the Economy hari ini.

Adapun, sejumlah perusahaan yang telah merealisasikan investasi di bidang TIK pada tahun ini tercatat seperti PT XL Axiata untuk jaringan 3G  dengan nilai mencapai Rp6 triliun, dan PT Xirka Silicone untuk perangkat WiMax 16d dan 16e sebesar Rp30 miliar.

Selain itu juga tercatat PT Xirka Dama Persada-Huawei sebesar Rp45 miliar untuk perangkat pabrik basestation dan CPE, PT Bakrie Telekom sebesar Rp60 miliar untuk penggelaran fiber optik, Kemendag sebesar Rp5 miliar untuk pengembangan eCommerce, dan PT Hariff untuk perangkat WiMax nomadic sebesar Rp50 miliar.

Perusahaan lain yang tercatat telah merencanakan investasi hingga 2014 mendatang tercatat pada PT Telkom mencapai Rp21 triliun untuk backbone fiber optik, PT Telkomsel sebesar Rp2 triliun untuk broadband city di 40 kota, PT Indosat sebesar Rp2 triliun untuk peluncuran satelit baru.

Rencana investasi hingga 2014 tersebut juga meliputi PT Xirca Dama Persada-Huawei untuk penggelaran kabel serat optik Telkom sebesar Rp5 triliun dan perangkat pabrik basestation dan CPE sebesar Rp350 miliar.

Eddy menyatakan investasi yang sudah on going dan yang telah direncanakan tersebut dinilai baru sekitar 30% dari potensi yang ada, di mana dalam draft Nasional Broadband Plan diperkirakan bisa mencapai Rp96 triliun, atau Rp169,5 triliun untuk investasi baru hingga 2014.

"Investasi yang sudah on going dan yang telah direncanakan itu baru sebagian saja dari yang dilaporkan. Masih banyak potensi investasi TIK di Indonesia yang bisa dikembangkan, dengan industri manufaktur yang dipusatkan di koridor Jawa," jelasnya. (sut)


Sumber: http://qkerz21.blogspot.com/2010/11/peluang-bisnis-tik-di-indonesia.html
READ MORE..

Bisnis TIK Di Indonesia Menggairahkan

Setelah sempat mati suri, situs-situs jejaring sosial Indonesia mengeliat lagi. Tengok saja sukses Fupei (Friends Unity Program Especially Indonesia) yang menjaring 30.000 anggota aktif, dan situs AkuCintaSekolah.com (ACS) yang berhasil memikat ribuan pelajar dan mahasiswa dalam waktu kurang dari setahun.

Fupei sudah meluncur sejak Mei 2004 dengan digawangi Sanny Ghaddafi, 27 tahun, web progammer lulusan Universitas Bina Nusantara dan Marlinda Yumin, 24 tahun, sebagai analis sistem.

Sepasang anak muda itu terinspirasi dengan kesuksesan Friendster di Indonesia. Mereka tertarik dengan konsep sederhana dan unik Friendster yang sukses membina hubungan antar-teman.Tak heran jika fitur-fitur yang ada di Fupei mengikuti tren pengembangan fitur Friendster. Filosofi Fupei "without friends, we're nothing" juga senapas dengan situs jejaring sosial terbesar ketiga dunia itu.

Anggota Fupei bisa berdiskusi musik, meng-upload foto dan video. Bahkan beberapa fitur terbaru di Friendster, seperti chat, dan mini flash game, juga sudah tersedia. Aplikasi toolbar sebagai akses jalan pintas pun bisa diunduh pemakai Internet Explorer, Firefox, dan browser-browser lainnya. Daftar fitur Fupei masih cukup panjang. Ada forum diskusi, komunitas, blog, dan link profil.

Tak hanya di sisi fitur, dalam penggunaan pilihan bahasa Fupei ikut tren penggunaan bahasa lokal yang dipakai Google, Yahoo!, dan Friendster. Awalnya Fupei memakai bahasa Inggris dan Indonesia, kini versi bahasa Jawa, Sunda, dan Betawi sudah mulai dikembangkan. Malah, dari sisi kualitas kedekatan dengan anggota, Fupei jauh lebih unggul daripada Friendster, MySpace, atau Facebook. Fupei punya acara andalan, yaitu kopi darat, berupa gathering, bazar, menonton film, bakti sosial, hingga buka bersama.

Kopi darat ini minimal dilakukan sebulan sekali dengan peserta rata-rata 50 orang. Bagi Sanny dan Marlinda, kopi darat selain memperat pertemanan juga menjaga loyalitas anggota. Apalagi jumlah anggota aktif Fupei termasuk paling banyak dibandingkan dengan situs komunitas lain. Apalagi jika dihitung dari jumlah pelanggan terdaftar yang mencapai 70.000-an orang.

Pertambahan anggota yang awalnya hanya 1.000 menjadi puluhan ribu juga memaksa Fupei menyewa hosting sendiri. Selama dua tahun pertama, mereka mendapat hosting gratis di MasterWeb. Alhasil setelah itu Sanny harus merogoh kocek pribadi lebih dalam untuk biaya operasional minimal Rp 4 juta per bulan. Permasalahan dana memang menjadi masalah klasik bagi pengembang di Indonesia. Pernah ada satu investor lokal yang menawar Fupei dua tahun silam. Sayang, si investor memberi penawaran yang terlalu kecil. Bahkan tak memadai untuk biaya operasional bulanan. Jadi ditolak.

Belakangan ada investor asal Amerika yang berminat membeli Fupei. Lagi-lagi mereka sepakat menolak. Alasannya, nasionalisme. Sanny ingin perputaran uang Fupei masuk ke kantong orang dan negara Indonesia. Akhirnya mereka memilih mencari dana melalui pemasangan iklan dan banner. Ternyata, banyak pihak yang tertarik memasang iklan di Fupei, misalnya Indosat, Nokia, Blitz Megaplex, serta panitia Abang-None Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara-Kepulauan Seribu.

Sanny heran, mengapa tak ada pemodal lokal yang mau mendanai Fupei. Potensi bisnisnya juga ada. Ini terlihat jumlah pelanggan Indonesia di situs-situs tersebut yang nyaris menyentuh 10 juta orang. Belum lagi dilihat dari jumlah pengakses internet di Indonesia yang tahun lalu sudah menembus angka 25 juta orang. Jika dilihat dari sisi teknologi dan fitur, Fupei jelas tak ketinggalan dari situs jejaring sosial asing.

Menurut Sanny, dari sisi kemampuan teknis, pengembang web Indonesia tak kalah kualitasnya dengan pengembang asing. Coba saja tengok situs ACN yang dibangun oleh Agus Saragih, 29 tahun, dan Kristian, 25 tahun. Konsep situs ini tak beda jauh dengan Facebook. ACN ingin menjadi wadah semua orang yang pernah dan masih sekolah di Indonesia. Baik itu siswa-siswi, alumni, senior, junior, maupun sesama guru di seluruh Indonesia.

Desain dan fitur situs yang diluncurkan tepat pada hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2007 itu tak kalah dengan kompetitor asingnya. Tampilan halaman muka bisa dipersonalisasi dengan mengedit CSS-nya. Fitur utama mereka ada empat, yaitu Teman ACS, Halamanku (bisa diisi foto, video, bertukar pesan, blog, dan buletin), Informasi Sekolah (dilengkapi dengan database yang terus di-upgrade di seluruh sekolah di Indonesia), dan Obrolan Santai.

Bukti lain soal kebolehan anak muda kelahiran Indonesia juga bisa dilihat pada Batara Eto. Pria 29 tahun yang besar di Medan ini adalah web programmer Mixi, situs jejaring sosial paling populer di Jepang. Bersama Kenji Kasahara, Batara mendirikan Mixi sejak Februari 2004. Batara menjadi chief technology officer (CTO) dan Kenji sebagai CEO.

Batara Eto (sebelum pindah menjadi warga Jepang setahun silam bernama Batara Kesuma) menetap di Tokyo setelah merampungkan kuliah di Jurusan Ilmu Komputer Takushoku University, Jepang. Ia mulai merancang Mixi (sebelumnya bernama E Mercury) pada Desember 2003 dengan dukungan aneka program open source seperti MySQL, Perl, LAMP, dan Apache Webserver. Ia membuat arsitektur scale-out untuk Mixi. Desain ini menggunakan banyak server biasa dan paling pas untuk situs yang perkembangannya pesat.

Salah satu kunci sukses Mixi adalah karakter komunitas. "Untuk bergabung ke Mixi harus mendapat undangan dari anggota," ujar Batara dalam sebuah seminar, dua tahun silam. Kini ada 490.000 komunitas di Mixi. Komunitas adalah tempat anggota untuk berbagi pendapat dan mengekspresikan hobi. Keberadaan komunitas ini sejalan dengan asal kata mixi, yaitu mix (berbaur) dan I (saya). Fitur komunitas menjadi ciri khas Mixi yang sanggup menarik minat jutaan orang. Keunikan lain situs berbahasa Jepang ini, setiap anggota mendapat user ID berupa nomor.

Sejak semula, Mixi sudah membuat fitur blog dan ada jendela (pane) di halaman depan yang berisi daftar blog link semua teman yang bersangkutan. Fitur ini baru diadopsi Friendster dua tahun lalu. Selain itu, Mixi juga bebas spam, jauh berbeda dari Orkut yang dipenuhi broadcast spam. Tak mengherankan jika Mixi sanggup memikat 11 juta anggota, nyaris semua orang Jepang. Angka ini jauh mengalahkan MySpace. Bahkan Yahoo! Jepang pun kalah populer dengan Mixi.

Catatan kunjungan peselancar maya di Mixi juga fantastis. Setiap bulan, jumlah halaman yang dilihat (page views) mencapai 11,75 milyar. Sebagai perbandingan, salah satu situs lokal Indonesia terpopuler, www.detik.com, "hanya" mencatat 417.000 page views per jam. Catatan ini membuat mixi terpampang di posisi 50 website paling banyak dikunjungi menurut Alexa, perusahaan pendata lalu lintas website.

Dari sisi bisnis Mixi juga sangat menguntungkan. Sejak tahun 2006, Mixi sudah terdaftar di bursa Tokyo Stock Exchange today. Nilai kapitalisasi pasarnya sekitar US$ 2 milyar. Sebanyak 80% dari total keuntungan US$ 9, 6 juta berasal dari penjualan iklan. Pendapatan total Mixi mencapai US$ 45 juta. Tentu saja, Kenji dan Batara menikmati kemewahan berlimpah dengan sukses Mixi. Kenji tercatat sebagai orang terkaya ke-37 di Jepang dengan mengantongi kekayaan US$ 740 juta. Batara yang melepas jabatan CTO sejak awak tahun ini juga diberitakan menjadi milyuner.

Semestinya, kesuksesan Batara bisa dinikmati pengembang dan progammer di Tanah Air. Namun seperti yang diungkap Sanny, permodalan dan dukungan dari warga lokal dan pemerintah masih kurang. "Makanya, banyak yang lari ke luar negeri," kata Sanny. Sementara itu, pemerintah menilai pengembangan industri TIK Indonesia dilakukan melalui konsep wirausaha. Menurut Dirjen Telematika Cahyana Ahmadjayadi, industri TIK selayaknya mengedepankan kemandirian permodalan kerja dan berorientasi pada utilitas. "Meski pemerintah juga ikut membantu dengan mendirikan pusat pengembangan peranti lunak," katanya.

Padahal, pasar TIK nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Data dari lembaga riset independen IDC mencatat jumlah software house di Indonesia akan naik menjadi 500 unit tahun ini, dengan jumlah pengembang profesional 71.600. Namun jika dilihat dari jumlah total pengembang profesional di dunia adalah 13,5 juta, maka Indonesia hanya menyumbang 0,5%. Sumbangan terbesar dari India (10,5%) dan Amerika (18,9%). Region Asia Pacific penyumbang developer terbesar di dunia (29,2%) disusul North America (21,7%).

IDC juga menyebutkan, tahun ini sektor TIK akan menumbuhkan 81.000 lapangan pekerjaan dan 1.100 perusahaan TIK baru. Pasar peranti lunak dibandingkan dengan total pasar TIK meningkat menjadi 11,4% dari hanya sekitar 6% tahun 2005. Masalahnya, apakah peluang ini bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh pengembang lokal? Atau malah diambil oleh pemain kuat dari Jepang, Korea, dan Taiwan. "Pasar sudah terlihat, jadi tinggal menunggu strategi kita untuk bertempur didalamnya," kata Romi Satria Wahono, peneliti rekayasa peranti lunak dari LIPI.

Memang, Romi melihat geliat pengembangan konten lokal TI di Indonesia terutama di beberapa sektor. Mulai bisnis di Internet, baik dari sisi menjual barang di internet ataupun menjadi publisher iklan (lewat Google Adsense, Amazon Affiliate Program, Adbrite, dan sebagainya). Lalu ada pula pertumbuhan jumlah pemakai knowledge and content sharing melalui blog. Menariknya, behavior knowledge sharing ini sudah mulai dilakukan oleh mahasiswa, dosen-dosen muda, peneliti, hingga pejabat pemerintah. Komunitas knowledge sharing seperti IlmuKomputer.Com dan bidang-bidang lain seperti kimia, metalurgi, dan sosial makin marak.

Di sisi multimedia content dan edutainment, pengembang Indonesia juga banyak unjuk gigi. Pembuat game-game lokal sudah banyak beredar. Mobile content kita marak, multimedia pendidikan juga makin heboh. Produk buatan IlmuKomputer.Com (Brainmatics) sudah masuk ke bank-bank asing, perusahaan asing, perusahaan penerbangan, perusahaan perkebunan, universitas, SMA/SMK, dan juga TV edukasi. Perusahaan lain yang juga dikenal dengan produk massalnya adalah Bamboo Media, Pesona Edukasi, Ganesa Exact, dan Elex Media Komputindo.

Idealnya, geliat positif ditindaklanjuti dengan gerakan proaktif pemerintah. Terutama untuk menjadi penghubung dengan pihak yang membutuhkan software. Perlindungan pemerintah pada pengembang dan progamer lokal serta bantuan modal usaha. "Perbaikan infrastruktur informasi dan internet dengan menurunkan harga bandwidth supaya tak lebih mahal dari negara tetangga kita," kata Romi. (Tmn/Gatra)

Sumber:
http://www.markit.co.id/newsView.php?r=detil&i=23&j=Bisnis%20TIK%20Menggairahkan

READ MORE..

Rabu, 21 September 2011

Juventus Stadium - New Dream, New Hope & New Spirit


    Memiliki rumah sendiri tentu menjadi impian semua orang. Orang berkerja keras dan menabung, salah satu tujuannya supaya bisa membeli rumah sendiri, tidak kontrak terus menerus atau numpang dengan orangtua. Hal serupa juga yang menjadi impian Juventus, punya rumah sendiri !!! Sebagaimana kita ketahui, klub-klub Italia, sama seperti klub-klub di Indonesia, tak memiliki stadion sendiri. Selama ini, stadion yang ada seperti Artemio Franchi (Fiorentina), San Siro/Giuseppe Meazza (AC Milan & Inter), Olimpico (AS Roma & Lazio) dan stadion lainnya di Italia merupakan stadion yang dibangun dan dimiliki oleh pemerintah daerah masing-masing. Klub dalam hal ini hanya menjadi penyewa stadion di kotanya tersebut untuk menjadi kandang resmi mereka baik di kompetisi lokal (Serie A), maupun kompetisi internasional. Tetapi hal semacam itu akhirnya didobrak oleh klub tersukses di Italia, Juventus. Juventus membeli kepemilikan stadion Delle Alpi lalu merombaknya dan membangunnya kembali menjadi stadion paling modern di Italia, dan yang terpenting, milik klub sendiri. Juve menjadi yang pertama dalam melakukannya di Italia, dan diharapkan banyak klub Italia lain yang bisa mengikuti langkah Juventus.

“Memiliki stadion sendiri adalah hal yang mendasar bagi sebuah klub sepakbola modern. Juve, seperti banyak klub Eropa lainnya, bisa memaksimalkan semua yang ditawarkan oleh stadion mereka sendiri” - Francesco Calvo, Direktur Komersial Football Italia

Juventus membeli Stadion Delle Alpi, yang dibuka menjelang Piala Dunia 1990 lalu, pada musim panas tahun 2003, dengan harga sekitar €25 juta. Tak puas dengan kondisi stadion tersebut, Juve kemudian berencana untuk merombaknya dan memulai perombakan tersebut pada tahun 2006. Seluruh konstruksi stadion lama dihancurkan hingga nyaris rata dengan tanah, untuk kemudian dibangun ulang dengan sebuah konsep yang sangat berbeda. Dan pada tanggal 8 September 2011, Juventus berhasil mewujudkan impiannya tersebut, dan kembali mencatat sejarah dalam sepakbola Italia, sebagai klub Italia pertama yang memiliki stadion sendiri. Berikut saya akan bagikan bersama data dan fakta seputar stadion baru Juventus, yang saya kutip dari berbagai sumber (Bola, Goal.com, Juventus.com, Tuttosport, Football Italia,Wikipedia, Supersoccer.co.id, Juventiknows) dan dilengkapi dengan foto-foto yang sangat menarik untuk disimak. “Benvenuti a Casa Juve…”

Sejarah Stadion Juventus

Setelah dua musim perdana mereka (1897 dan 1898), dimana Juventus bermain di Parco del Valentino dan Parco Cittadella, pertandingan-pertandingan selanjutnya di gelar di Piazza d’Armi Stadium sampai 1908, kecuali di 1905 saat nama Scudetto diperkenalkan untuk pertama kali, dan di 1906, dimana Juve bermain di Corso Re Umberto. Dari 1909 sampai 1922, Juve bermain di Corso Sebastopoli Camp, dan selanjutnya mereka pindah ke Corso Marsiglia Camp dimana mereka bertahan sampai 1933, dan memenangi empat gelar liga. Di akhir 1933 mereka bermain di stadion Mussolini yang disiapkan untuk Piala Dunia 1934. Setelah PDII, stadion tersebut berganti nama menjadi Stadion Comunale Vittorio Pozzo. Juventus memainkan pertandingan kandangnya di sana selama 57 tahun dengan total pertandingan sebanyak 890 kali.Sampai akhir Juli 2003 tempat tersebut masih dipakai sebagai sempat latihan Juve yang resmi.

Dari tahun 1990 sampai akhir musim 2005-06, Juve menggunakan Stadio Delle Alpi, sebagai kandang mereka yang aslinya dibangun untuk Piala Dunia 1990, sesekali Juve juga menggunakan stadion lain seperti Renzo Barberadi Pealermo, Dino Manuzzi di Cesenadan San Siro di Milan,Agustus 2006 Juve kembali bermain di Stadion Comunale, yang sekarang dikenal dengan nama Stadion Olimpiade, setelah Stadion Delle Alpi dipakai dan kemudian direnovasi untuk Olimpiade Musim Dingin Turin 2006.

Pada November 2008 Juventus mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan dana sebesar €100 juta untuk membangun stadion baru di bekas lahan Stadion Delle Alpi. Dan selama masa pembangunan stadion yang baru di bekas lahan Delle Alpi, maka Juventus memakai stadion Olympico,  yang juga dikenal sebagai Comunale, dimiliki oleh kota Turin, yang sangat intensif melakukan pengembangan fasilitasnya untuk Olimpiade 2006. Stadion tersebut digunakan untuk pembukaan dan penutupan perayaan event tersebut. Sejak musim 2006/07, kedua klub di kota tersebut, Juventus dan Torino, bermain kandang untuk semua pertandingan di sana. Stadion tersebut dapat menampung 25.442 orang. Stadion Comunale sebelumnya dibangun pada tahun 30an. Pertandingan pertama yang dilangsungkan disana, pada 29 Juni 1933, adalah Juventus vs Ujpest (6-2), leg kedua dari perempat final Piala Eropa Tengah, turnamen pada masa itu yang meliputi klub dari Itali, Austria, Ceko, dan Hongaria. Juventus bertanding sebanyak 890 kali di Stadion Comunale antara 1933 dan 1990, dan meraih 17 kali juara liga disana dalam kurun waktu yang sama.

Berbeda dengan Delle Alpi, stadion baru Juve ini tidak menyertakan lintasan lari, dan jarak antara penonton dengan lapangan hanya 7,5 meter saja, mirip dengan mayoritas stadion di Inggris, bandingkan dengan Delle Alpi yang sebelumnya memiliki jarak 34 meter, dimana kapasitasnya diperkirakan akan berisi 41.000 kursi. Pekerjaan ini dimulai pada musim semi 2009, dan mulai awal musim 2011-12 stadion tersebut kemudian dipakai untuk mengarungi musim dan sejarah baru Juventus.

Stadion Baru Juventus

Stadion ini mampu menampung sebanyak 41.000 penonton dan telah dirancang berdasarkan standar keamanan maksimum. Akses-akses masuk tanpa penghalang, dapat dilalui melalui empat pintu masuk pada bagian sudut stadion, stadion akan dikelilingi dataran landai yang luas, yang diproyeksikan agar menjadi kawasan hijau dimana bangunan dirikan.

Kawasan lingkar luar tersebut akan menjadi tempat yang aman untuk pemeriksaan tiket masuk serta tempat bagi layanan dan transportasi yang ditujukan untuk keadaan darurat bersiaga. Akses menuju anak tangga dan tribun dapat dilalui melalui 16 jalur masuk yang tersebar pada banyak sector, mengacu pada tata ruang yang dahulu digunakan untuk stadion yang lama. Dan yang terakhir, dalam keadaan-keadaan darurat, bangunan dapat dikosongkan dalam waktu kurang dari 4 menit.

Proyek ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi seluruh lapisan bawah tanah Delle Alpi, termasuk area zona lapangan. Di bawah anak tangga akan dibangun area pelayanan jasa milik stadion dan juga klub. Kebutuhan-kebutuhan para pemain merupakan prioritas utama bagi para perancang, seperti: akses-akses menuju bangunan, ruang ganti, riang istirahat, pintu masuk menuju lapangan, semuanya telah direncanakan hingga meliputi aspek detail terkecil.

Bagian atas, dilengkapi dengan sumber penerangan yang sangat baik dan sangat diperlukan dalam kegunaannya- khusus disesuaikan dengan gaya ketangguhan yang selalu menjadi ciri khas klub – Bagian stadion ini juga ditingkatkan, dengan anak tangga dan undakan-undakan: semuanya disusun menjadi bentuk setengah lingkaran yang unik yang saling berhubungan tanpa adanya unsur pemisah. Bangunan penutup glacis, akan diproyeksikan pada lorong ventilasi (Wind Tunnel), kondisi ini terinspirasi pada teknologi yang diterapkan pada sayap pesawat: Bangunan ini akan memiliki sumber pencahayaan yang bagus, yang direalisasikan dengan cara membangun separuh bangunan atap secara transparan dan sebagian lagi dengan lapisan yang pekat, hal ini dilakukan dengan tujuan agar tercipta sebuah sudut pandang yang baik ke arah lapangan, baik dalam kondisi siang hari maupun di malam hari, dengan memberikan jaminan pencahayaan yang mencukupi, agar rumput dapat tumbuh di lapangan. Tutup pada bangunan juga diproyeksikan untuk tetap menjaga suara pedukung bergelora di dalam bangunan stadion, sehingga dapat dirasakan juga oleh para pendukung, atau bahkan membuatnya merasa lebih dekat dengan para pemain.

Area yang difungsikan untuk area komersial adalah seluas 34.000 m2, pada area tersebut akan dibangun galeri toko-toko, pusat perbelanjaan dan took DIY. Kami juga menyediakan area seluas 30.000 M2 yang akan digunakan untuk taman-taman umum, taman bunga, alun-alun dan tempat parkir untuk 4000 mobil.

Proyek stadion baru Juventus diprakarsai oleh tim. Arsitek Hernando Suarez (Shesa Office) dan Gino Zavanella (Gau office) adalah perencana pembangunan; Insinyur Francesco Ossola dan Massimo Majowiecki, bertanggungjawab pada perencanaan pembangunan struktural, perencanaan operasional dan pengerjaan bagian arah penempatan struktur bangunan. Tim juga diarahkan oleh arsitek Antonio De la Pierre (koordinasi perencanaan), oleh insinyur Marco Lazzerini (bangunan mekanikal), oleh insinyur Renzo Zorzi (bangunan elektrik), dan oleh arsitek Eloy dan Stefano Suarez (perencanaan bentuk arsitektur bangunan). Manajemen proyek juga diikuti oleh AI Group dari Kota Turin, dengan presidennya sebagai penanggungjawab, insinyur Paolo Erbetta. Sebuah kontribusi diberikan oleh dua sosok terkenal dalam arsitektur gaya italia, yang berkolaborasi untuk kali pertamanya untuk memberikan nuansa hidup khas italia pada proyek arsitektur tersebut: Giugiaro Design dan Pininfarina Extra. Juventus menyerahkan kepada Fabrizio Giugiaro dan Paolo Pininfarina untuk menciptakan sebuah bentuk desain yang kuat pada stadion, untuk menberikan nuansa keunggulan kerja masyarakat kota Turin agar dikenal oleh seluruh dunia, dan mencerminkan kreatifitas terbaik bangsa Italia.

Arsitek Alberto Rolla (Rolla Office) akan menangani area komersial dan penempatan konsep penataan kota.

Karakteristik-Karakteristik Teknis:

Kapasitas: 41.000 tempat duduk, Tempat Parkir: 4.000 kapasitas parkir untuk mobil, Total lahan pembangunan: 355.000 M2, lahan internal stadion: 45.000 M2, Area Jasa: 150.000 M2, Area Komersial: 34.000 M2, Lahan Hijau dan Alun-alun: 30.000 M2,

Jarak penonton terluar ke lapangan dan perbandingan antara stadion baru dengan kondisi Delle Alpi pada saat ini, ialah:

baris pertama Tribuna Ovest: 8,85 meter (28 meter) baris terakhir Trivuna Ovest: 49 meter (68,30 meter), baris pertama Tribuna 100: 8,85 meter (43,50 meter) baris terakhir Tribuna 100: 26,50 meter (49,10 meter), baris pertama Tribuna media: 33,80 meter (57,50 meter) baris terakhir Tribuna media: 49 meter (59,10 meter), baris pertama Curves: 8,85 meter (50 meter dari titik tengah kurva).

(sumber : Juventus.co.id)

Data & Fakta Seputar Stadion Baru Juventus

Stadion baru milik Juventus ini jauh lebih modern dan mengikuti stadion-stadion di Inggris yang menawarkan one stop entertainment bagi para fans. Fans dapat menikmati fasilitas-fasilitas layaknya stadion klub besar Eropa seperti pusat perbelanjaan di area stadion, restoran, toko merchandise resmi, tur museum sejarah Juventus, hingga tur kamar ganti pemain.

Ini adalah sebuah fasilitas yang tidak bisa ditemukan di stadion-stadion lain di Italia. Bahkan dalam laga pembukaan Juventus melawan Parma pada hari Minggu, 11 September 2011, diliput oleh seorang utusan BBC yang bernama Emma Williams. Emma memberikan pujian khusus untuk kandang baru Juventus tersebut, menurutnya, Juventus Stadium ini lebih baik daripada stadion yang ada di Inggris. Stamford Bridge dan Emirates Stadium yang dikategorikan sebagai stadion yang paling modern di Inggris pun kalah. Emma juga mengatakan bahwa Juventus Stadium ini memang untuk pesepakbola profesional sejati dan memberikan yang terbaik untuk fans.

Juventus dalam membangun stadion baru ini justru mengurangi jumlah kursi penonton dibandingkan Delle Alpi sebelum dihancurkan. Sebagai perbandingan, Delle Alpi mampu menampung hingga 67.000 penonton, sedangkan Juventus Arena hanya menawarkan kapasitas sebesar 41.000 tempat duduk bagi penonton. Pengurangan kapasitas penonton ini merupakan sebuah anomali bagi klub-klub Eropa yang membangun stadion mereka sendiri. Di saat banyak klub Eropa lain berusaha menambah kapasitas penonton di stadion, Juventus justru menguranginya. Alasannya adalah, dalam sejarah berdirinya Delle Alpi selama ini, sangat jarang tercatat tiket pertandingan bisa sold out dan stadion bisa dipenuhi oleh penonton. Kenyataannya, rata-rata kehadiran penonton justru hanya kurang lebih sepertiga dari kapasitas tempat duduk Delle Alpi. Hal ini tampaknya membuat Juventus berpikir untuk memperkecil kapasitas tempat duduk di Juventus Arena. Selain menghemat biaya pembangunan, juga agar tidak “mubazir” nantinya. Positifnya dari penurunan jumlah kapasitas adalah, penonton bisa lebih dekat dengan tim yang didukung dan penonton tak harus duduk terlalu jauh dari lapangan.

Masalah kedekatan penonton dengan pertandingan juga semakin ditunjang dengan kenyataan bahwa tempat duduk penonton kini semakin dekat dengan lapangan pertandingan. Meniru konsep stadion-stadion di Inggris, Juventus menghapus trek lari yang sebelumnya ada di Delle Alpi sehingga tribun penonton bisa lebih dekat dengan para pemain di lapangan. Sebagai gambaran, jarak antara tempat duduk penonton yang terdekat dengan lapangan kini hanya 7,5 meter, sedangkan jarak antara lapangan dengan penonton yang duduk di paling belakang adalah 49 meter. Ini juga merupakan salah satu perubahan yang paling mencolok di stadion baru milik Juventus ini.

Juventus juga menyediakan tempat duduk khusus (premium) di stadionnya. Sekitar 3.600 tempat duduk dikhususkan untuk kelas ini. Selain itu, dibangun pula 120 Box Executive , yang tentunya ditujukan bagi para eksekutif atau orang-orang penting yang hendak menonton pertandingan. Juventus tentu berharap bisa memaksimalkan kepemilikan stadion sendiri ini untuk menjaring pemasukan baru yang lebih besar dari para fans. Ini adalah sebuah hal yang tidak bisa dilakukan klub lain di Italia karena masalah kepemilikan stadion. Di Italia rata-rata hanya 13 persen pemasukan klub yang berasal dari kehadiran penonton, bandingkan dengan 27 persen yang didapat oleh klub-klub di Jerman dan Inggris. Stadion lama memberikan Juventus € 11 juta per musim, sedangkan stadion baru ini ditargetkan bisa membuat klub mendapatkan €32 juta per musim. Dan tentu hal ini akan membantu Juventus dalam memenuhi peraturan Finacial Fair Play, dimana lewat stadion baru ini, Juventus bisa mendapatkan pemasukkan lebih untuk keuangan klub. Peran serta investasi Nike dan Sony juga membantu dalam pembangunan Juventus Stadium tersebut. Juventus juga bisa mendapatkan dana lebih dengan menjual nama stadion ke pihak sponsor, gosipnya hak nama stadion akan diberikan kepada Sportfive, yang sudah membayar klub dengan nilai kesepakatan mencapai €75 juta, namun belum ada pernyataan resmi klub mengenai hal tersebut. Saat ini nama yang digunakan masih Juventus Stadium.

“Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, selamat datang, rumput seperti ini menunjukkan bagaimana kami memenangkan 29 kali gelar Italia, dua kali Piala Eropa dan dua kali Piala Dunia. Hari ini kami sedang menulis bab lain dari cerita legendaris, mengatasi saat-saat pahit dan kegembiraan, presiden dan pemain, legenda yang telah menghangatkan hati seluruh generasi. Sebuah legenda yang hari ini memasuki rumah barunya: Juventus” - Andrea Agnelli, Presiden Juventus

Pernak-pernik Juventus Stadium

o       Biaya Renovasi €105 juta (+/- Rp. 1,2 triliun)
o       Kapasitas penonton 41.000 tempat duduk, sebelumnya Delle Alpi kapasitas 67.000 tempat duduk
o       Proyek penghancuran Delle Alpi dimulai November 2008 dan konstruksi Juventus Stadium dimulai Juli 2009
o       Juventus menghemat €2,3 juta karena menggunakan materi daur ulang yang tersedia dari Stadion Delle Alpi
o       Memaksimalkan tenaga matahari sebagai sumber listrik stadion
o       Tidak ada trek atletik, jarak terdekat penonton ke lapangan 7,5 meter dan terjauh 49 meter
o       3.600 tempat duduk berkelas premium, termasuk 4 suite dan 62 sky box
o       275 tempat duduk tribun media
o       3 kamar ganti (tim kandang, tandang dan wasit) dengan teknologi canggih
o       21 bar, 8 area restoran, farmasi, museum Juventus dan pusat perbelanjaan seluas 34.000 meter
o       Kapasitas parkir 4.000 mobil
o       Luas total kompleks stadion mencapai 355.000 m2, luas stadion 90.000 m2
o       Harga tiket rata-rata €30 (+/- Rp. 420.000)

Tentunya dengan stadion baru tersebut, dapat membangkitkan semangat skuad Juventus, juga semakin mengobarkan cinta para fans terhadap klub, dan hasilnya pun terlihat dalam giornata 2 Minggu, 11 September 2011, Juventus membayar lunas kekalahan telak dari Parma musim lalu dengan skor akhir 4-1 untuk kemenangan Juventus, sekaligus mengantarkan Juventus sebagai capolista. Tapi sebaiknya kaki para pemain tetap berpijak di tanah, perjalanan masih sangat panjang. Semoga Conte dan skuadnya dapat mengembalikan atmosfir kemenangan Juventus ke stadion yang baru, disanalah bintang 3 akan terpasang ketika musim 2011/2012 berakhir…

Testimoni

"Merupakan revolusi budaya, dan pastinya revolusi di sepakbola dunia. Saya sangat berharap stadion ini akan menjadi norma untuk sepakbola Italia dan stadion itu sendiri," - Alessandro Del Piero

"Senang membicarakan stadion baru dengan banyak kenangan di dalamnya. Era baru akan dimulai dan kami bangga bisa membuat investasi ini." - Andrea Agnelli

"Stadion baru menjadi awal dari siklus positif, dan akan sangat penting dari sudut pandang Financial Fair Play, terutama untuk meningkatkan sifat komptitif tim." - Jean Claude Blanc

"Kami berbagi harapan untuk bisa memulai momentum kemenangan, seperti cerita masa lalu kami, terutama karena stadion baru kami." - Giorgio Chiellini


Sekali lagi, selamat Juve… Kami sangat bangga menjadi Juventini… Ieri, Oggi, Domani per sempre Juve !!!

“Benvenuti a Casa Juve…”

Video Full Opening Ceremony Juventus Stadium (sumber JuventiKnows, durasi 1:12:18, sign in dulu baru bisa diakses)


Sumber:
o       Juventus.com
o       Bola
o       Tuttosport
o       Football Italia
o       Wikipedia
o       Supersoccer.co.id
o       Juventiknows
READ MORE..

Juventus Walk of Fame

Di Stadion baru Juventus, 50 orang mantan pemain Juventus serta beberapa pemain Juventus yang masih aktif bermain saat ini, dianugerahi satu bintang yang akan diletakkan di sekeliling stadion baru, dan mengadaptasi gaya Hollywood Walk of Fame. Ke 50 nama ini dipilih berdasarkan voting dari para fans Juventus, JuventusMember dan Juventus Club DOC.

1.      Pietro Anastasi
2.      Roberto Baggio
3.      Romeo Benetti
4.      Roberto Bettega
5.      Carlo Bigatto
6.      Giampiero Boniperti
7.      Felice Borel
8.      Sergio Brio
9.      Gianluigi Buffon
10.  Antonio Cabrini
11.  Umberto Caligaris
12.  Mauro Camoranesi
13.  Fabio Capello
14.  Franco Causio
15.  John Charles
16.  Giampiero Combi
17.  Antonio Conte
18.  Antonello Cuccureddu
19.  Edgar Davids
20.  Alessandro Del Piero
21.  Didier Deschamps
22.  Luis Del Sol
23.  Angelo Di Livio
24.  Ciro Ferrara
25.  Giuseppe Furino
26.  Claudio Gentile
27.  Paolo Montero
28.  John Hansen
29.  Pavel Nedved
30.  Raimundo Orsi
31.  Carlo Parola
32.  Angelo Peruzzi
33.  Gianluca Pessotto
34.  Michel Platini
35.  Pietro Rava
36.  Fabrizio Ravanelli
37.  Virginio Rosetta
38.  Paolo Rossi
39.  Sandro Salvadore
40.  Gaetano Scirea
41.  Lucidio Sentimenti
42.  Omar Sivori
43.  Stefano Tacconi
44.  Alessio Tacchinardi
45.  Marco Tardelli
46.  Moreno Torricelli
47.  David Trezeguet
48.  Gianluca Vialli
49.  Zinedine Zidane
50.  Dino Zoff

Sumber: http://juventusclubindonesia.com/forum/showthread.php?t=5045
READ MORE..