Pernahkah anda melihat, seseorang dengan bercak putih pada bagian tubuhnya, seperti di; wajah, tangan atau kaki? Bukan panu atau kurap atau sejenisnya, melainkan bercak putih yang tidak menular seperti gambar dibawah ini.
Itulah yang disebut dengan Vitiligo, yaitu suatu keadaan timbulnya bercak putih (hipopigmentasi) yang muncul pada kulit.
Vitiligo berasal dari bahasa latin yakni vitellus yang memiliki arti anak sapi atau bercak putih pada kulit sapi.
Penyebabnya karena kelainan pigmentasi pada kulit dimana tidak terdapatnya sel melanosit (sel pembentuk warna kulit). Secara medis, vitiligo tidak menular namun secara psikis bisa mengganggu penderitanya karena perubahan pigmen kulit akan mempengaruhi penampilan seseorang menjadi tidak enak dipandang mata.
Berdasarkan penelitian, sebanyak 1% penduduk dunia terkena vitiligo. Penyakit ini bisa terjadi di setiap umur, setiap jenis kelamin dan ras. Dipastikan bahwa sekitar 70 % yang terkena penyakit ini, disebabkan faktor genetika (keturunan) yang bersifat autosomal dominan.
Gejala Munculnya Vitiligo:
Vitiligo ditandai dengan munculnya bercak putih berbatas tegas pada kulit. Bercak-bercak ini biasanya akan bertambah banyak dan/atau bertambah besar. Waktu yang diperlukan untuk perkembangan penyakit ini sangat bervariasi, ada yang cepat, namun ada pula yang sampai bertahun-tahun bercaknya baru bertambah. Bercak ini dapat hilang dengan sendirinya, namun hal ini jarang terjadi.
Bercak datar dengan bentuk yang tidak beraturan yang sering ditemukan pada; wajah, sikut, lutut, tangan, kaki, dan alat kelamin.
Faktor Penyebab Munculnya Vitiligo:
Trauma pada kulit (mekanis atau psikis), misalnya bila terkena luka bakar atau terkena air panas maka pasca penyembuhan bisa menyebabkan munculnya vitiligo
Paparan sinar matahari yang berlebihan (sunburn)
Faktor stress emosional dan faktor hormonal yang biasanya ada pada orang-orang yang sudah punya bakat, pada kehamilan atau dicetuskan oleh kehamilan.
Jenis Vitiligo:
Ukuran vitiligo sangat bervariasi, dari beberapa milimeter hingga centi meter yang kemunculannya tidak disertai rasa gatal. Secara medis tidak ada keluhan yang disampaikan oleh si penderita selain keluhan secara estetika, karena biasanya penderita merasa malu dengan bercak putih pada kulitnya.
Vitiligo & Penyembuhannya:
Keberhasilan penyembuhan vitiligo belum dinyatakan 100 % berhasil dan membutuhkan waktu yang lama. Saat ini penyembuhan dilakukan dengan cara penggunaan Kortikosteroid dan Psoralen. Pengobatan dengan Kortikosteroid efektif bila vitiligo yang muncul masih sedikit dan harus dalam pengawasan dokter karena pemakaian obat ini dalam jangka panjang menyebabkan efek samping terutama pada ginjal. Psoralen dioleskan dengan konsentrasi tertentu pada daerah vitiligo kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 5-10 menit setiap pagi.
Uraian cara penyembuhannya:
a. Pengobatan Dengan Steroid
Pengobatan ini biasanya efektif untuk vitiligo yang baru timbul dan hanya terdapat sedikit bercak. Cara kerja obat ini belum diketahui dengan pasti, namun beberapa pasien memperlihatkan hasil yang positif. Hasil pengobatan biasanya terlihat setelah 3 bulan, bila tidak pengobatan akan dihentikan karena efektivitasnya kurang dan dapat timbul efek samping yang lebih besar.
b. Psoralen Dengan Bantuan Fototerapi.
Obat ini dapat diberikan dengan dioleskan (topikal) atau diminum sebelum kulit dipaparkan dengan sinar ultra violet A, baik yang bersumber dari sinar buatan maupun menggunakan sinar matahari. Psoralen meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar ultra violet dan merangsang perpindahan melanosit dari sumber melanosit terutama pada folikel rambut pada kulit yang sehat dan selanjutnya membentuk pigmen baru. Terapi ini yang paling banyak digunakan, termasuk yang Saudara Melly ceritakan. Memang biasanya terapi ini memakan waktu 6 sampai dengan 18 bulan. Sayangnya, angka keberhasilannya kurang dari 50%.
c. Depigmentasi
Pengobatan ini dilakukan untuk memudarkan warna kulit yang tersisa agar sesuai dengan kelainan kulit. Pengobatan ini dilakukan bila kelainan lebih dari 50% kulit tubuh dan pengobatan untuk menimbulkan repigmentasi gagal. Salah satu contoh yang cukup terkenal menggunakan terapi ini adalah Michael Jackson (penyanyi).
Selain cara-cara pengobatan di atas, masih banyak pengobatan lain seperti dengan menggunakan sinar ultra violet yang berbeda, laser, bahkan dengan teknik bedah seperti mencangkokkan kulit yang sehat pada kulit yang mempunyai kelainan, mikropigmentasi, dan lain-lain. Namun dari semua cara pengobatan, belum ada yang memberikan hasil yang memuaskan pada semua penderita, sehingga sampai saat ini belum ada satu pun terapi yang dianggap terapi pilihan untuk vitiligo.
Mengingat pengobatan-pengobatan di atas belum ada yang memberikan hasil yang memuaskan, maka beberapa terapi alternatif pun dilakukan. Meski hasilnya juga belum bisa menjanjikan. Beberapa terapi tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, namun ada pula yang tidak.
Salah satu terapi alternatif adalah akupuntur. Terapi dari Cina ini dianggap dapat mengatasi masalah ini, dengan melalui jarum-jarum akunpuntur dapat mempengaruhi fungsi tubuh termasuk fungsi kulit dan sistem kekebalan tubuh.
Terapi-terapi alternatif yang lain antara lain:
Antioksidan
Munculnya teori radikal bebas yang dapat merusak sel dan mempercepat/memperburuk suatu penyakit, maka antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan beta karotin dipercaya dapat melindungi sel dari kerusakan dan menetralkan radikal bebas tersebut.
Vitamin
Berdasarkan hasil penelitian, kadar asam folat, vitamin B12, dan vitamin C ditemukan dalam kadar yang rendah pada penderita vitiligo. Maka, suplementasi asam folat (1-10mg per hari), vitamin C (1 gram per hari), vitamin B 12 (1000 mcg setiap 2 minggu, melalui suntikan) dapat menimbulkan repigmentasi pada sebagian orang. Pada penelitian lain, suplementasi oral asam folat (10mg per hari), dan vitamin B 12 (2000 mcg per hari) dikombinasikan dengan pengobatan paparan sinar matahari, dapat memberikan hasil yang memuaskan setelah 3 sampai 6 bulan pengobatan.
Berdasarkan fakta di atas, dokter sering menambahkan pengobatan ini, di samping pengobatan yang standar.
Diet
Penurunan kadar lemak dan gula dalam darah dipercaya dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali benda asing atau sel tubuh sendiri.
Itulah yang disebut dengan Vitiligo, yaitu suatu keadaan timbulnya bercak putih (hipopigmentasi) yang muncul pada kulit.
Vitiligo berasal dari bahasa latin yakni vitellus yang memiliki arti anak sapi atau bercak putih pada kulit sapi.
Penyebabnya karena kelainan pigmentasi pada kulit dimana tidak terdapatnya sel melanosit (sel pembentuk warna kulit). Secara medis, vitiligo tidak menular namun secara psikis bisa mengganggu penderitanya karena perubahan pigmen kulit akan mempengaruhi penampilan seseorang menjadi tidak enak dipandang mata.
Berdasarkan penelitian, sebanyak 1% penduduk dunia terkena vitiligo. Penyakit ini bisa terjadi di setiap umur, setiap jenis kelamin dan ras. Dipastikan bahwa sekitar 70 % yang terkena penyakit ini, disebabkan faktor genetika (keturunan) yang bersifat autosomal dominan.
Gejala Munculnya Vitiligo:
Vitiligo ditandai dengan munculnya bercak putih berbatas tegas pada kulit. Bercak-bercak ini biasanya akan bertambah banyak dan/atau bertambah besar. Waktu yang diperlukan untuk perkembangan penyakit ini sangat bervariasi, ada yang cepat, namun ada pula yang sampai bertahun-tahun bercaknya baru bertambah. Bercak ini dapat hilang dengan sendirinya, namun hal ini jarang terjadi.
Bercak datar dengan bentuk yang tidak beraturan yang sering ditemukan pada; wajah, sikut, lutut, tangan, kaki, dan alat kelamin.
Faktor Penyebab Munculnya Vitiligo:
Trauma pada kulit (mekanis atau psikis), misalnya bila terkena luka bakar atau terkena air panas maka pasca penyembuhan bisa menyebabkan munculnya vitiligo
Paparan sinar matahari yang berlebihan (sunburn)
Faktor stress emosional dan faktor hormonal yang biasanya ada pada orang-orang yang sudah punya bakat, pada kehamilan atau dicetuskan oleh kehamilan.
Jenis Vitiligo:
- Vitiligo Lakalisata, biasanya terlokalisir pada suatu tempat. Misalnya; bagian lingkar mata, lingkar mulut atau tangan.
- Vitiligo Generalisata, terdapat pada muka atau anggota gerak selain kulit yang terkena vitiligo dan bisa menjangkit pada mukosa atau bibir.
Ukuran vitiligo sangat bervariasi, dari beberapa milimeter hingga centi meter yang kemunculannya tidak disertai rasa gatal. Secara medis tidak ada keluhan yang disampaikan oleh si penderita selain keluhan secara estetika, karena biasanya penderita merasa malu dengan bercak putih pada kulitnya.
Vitiligo & Penyembuhannya:
Keberhasilan penyembuhan vitiligo belum dinyatakan 100 % berhasil dan membutuhkan waktu yang lama. Saat ini penyembuhan dilakukan dengan cara penggunaan Kortikosteroid dan Psoralen. Pengobatan dengan Kortikosteroid efektif bila vitiligo yang muncul masih sedikit dan harus dalam pengawasan dokter karena pemakaian obat ini dalam jangka panjang menyebabkan efek samping terutama pada ginjal. Psoralen dioleskan dengan konsentrasi tertentu pada daerah vitiligo kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 5-10 menit setiap pagi.
Uraian cara penyembuhannya:
a. Pengobatan Dengan Steroid
Pengobatan ini biasanya efektif untuk vitiligo yang baru timbul dan hanya terdapat sedikit bercak. Cara kerja obat ini belum diketahui dengan pasti, namun beberapa pasien memperlihatkan hasil yang positif. Hasil pengobatan biasanya terlihat setelah 3 bulan, bila tidak pengobatan akan dihentikan karena efektivitasnya kurang dan dapat timbul efek samping yang lebih besar.
b. Psoralen Dengan Bantuan Fototerapi.
Obat ini dapat diberikan dengan dioleskan (topikal) atau diminum sebelum kulit dipaparkan dengan sinar ultra violet A, baik yang bersumber dari sinar buatan maupun menggunakan sinar matahari. Psoralen meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar ultra violet dan merangsang perpindahan melanosit dari sumber melanosit terutama pada folikel rambut pada kulit yang sehat dan selanjutnya membentuk pigmen baru. Terapi ini yang paling banyak digunakan, termasuk yang Saudara Melly ceritakan. Memang biasanya terapi ini memakan waktu 6 sampai dengan 18 bulan. Sayangnya, angka keberhasilannya kurang dari 50%.
c. Depigmentasi
Pengobatan ini dilakukan untuk memudarkan warna kulit yang tersisa agar sesuai dengan kelainan kulit. Pengobatan ini dilakukan bila kelainan lebih dari 50% kulit tubuh dan pengobatan untuk menimbulkan repigmentasi gagal. Salah satu contoh yang cukup terkenal menggunakan terapi ini adalah Michael Jackson (penyanyi).
Selain cara-cara pengobatan di atas, masih banyak pengobatan lain seperti dengan menggunakan sinar ultra violet yang berbeda, laser, bahkan dengan teknik bedah seperti mencangkokkan kulit yang sehat pada kulit yang mempunyai kelainan, mikropigmentasi, dan lain-lain. Namun dari semua cara pengobatan, belum ada yang memberikan hasil yang memuaskan pada semua penderita, sehingga sampai saat ini belum ada satu pun terapi yang dianggap terapi pilihan untuk vitiligo.
Mengingat pengobatan-pengobatan di atas belum ada yang memberikan hasil yang memuaskan, maka beberapa terapi alternatif pun dilakukan. Meski hasilnya juga belum bisa menjanjikan. Beberapa terapi tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah, namun ada pula yang tidak.
Salah satu terapi alternatif adalah akupuntur. Terapi dari Cina ini dianggap dapat mengatasi masalah ini, dengan melalui jarum-jarum akunpuntur dapat mempengaruhi fungsi tubuh termasuk fungsi kulit dan sistem kekebalan tubuh.
Terapi-terapi alternatif yang lain antara lain:
Antioksidan
Munculnya teori radikal bebas yang dapat merusak sel dan mempercepat/memperburuk suatu penyakit, maka antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan beta karotin dipercaya dapat melindungi sel dari kerusakan dan menetralkan radikal bebas tersebut.
Vitamin
Berdasarkan hasil penelitian, kadar asam folat, vitamin B12, dan vitamin C ditemukan dalam kadar yang rendah pada penderita vitiligo. Maka, suplementasi asam folat (1-10mg per hari), vitamin C (1 gram per hari), vitamin B 12 (1000 mcg setiap 2 minggu, melalui suntikan) dapat menimbulkan repigmentasi pada sebagian orang. Pada penelitian lain, suplementasi oral asam folat (10mg per hari), dan vitamin B 12 (2000 mcg per hari) dikombinasikan dengan pengobatan paparan sinar matahari, dapat memberikan hasil yang memuaskan setelah 3 sampai 6 bulan pengobatan.
Berdasarkan fakta di atas, dokter sering menambahkan pengobatan ini, di samping pengobatan yang standar.
Diet
Penurunan kadar lemak dan gula dalam darah dipercaya dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali benda asing atau sel tubuh sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar